0 POIN PENTING YANG HARUS ADA DALAM RPP 2013

By Wahyu jaka | At 19.46 | Label : Poin inti yang harus ada | 0 Comments

Kurikulum 2013 menekankan pada keaktifan siswa, bukan guru. Jadi guru dituntut untuk emmbuat situasi pembelajaran yang menantang logika untuk kritis. Hal ini sebenarnya harus dilakukan dalam setiap pembelajaran dari dahulu jika mau siswa menjadi lebih cerdas bukan hanya pintar.

Dalam membuat perangkat pembelajaran khususnya rencana pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013, ada poin penting yang harus ada dalam rpp 2013.Poin  ini sangat penting, karena merupakan ciri dalam pembelajaran kurikulum 2013.  Adapun  poin penting  itu adalah:

1. Mengamati : aktivitasnya dapat berupa membaca, mendengar, menyimak, maupun melihat.
2. Menanya : aktivitasnya jelas tentang pengajuan pertanyaan tentang hal yang belum dimengerti atau dipahami dari yang sudah diamati tadi untuk mendapat informasi tambahan. Hal ini akan mengakibatkan siswa berpikir kritis dan kreatif.
3. Mengumpulkan informasi: dalam pengumpulan informasi, siswa dapat melakukan eksperimen, membaca sumber lain seperti internet dan buku lainnya yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
4. Olah data : dalam pengolahan data, jelas siswa di tuntut untuk bisa mengolah data yang sudah diperoleh, namun peran guru dalam proses ini sangat dibutuhkan, karena ini adalah proses akhir dari sebuah penalaran/ pemahaman konsep.
5. Jejaring/ Mengkomunikasikan : kegiatannya berupa penyampaian hasil pengamatan, kesimpulan/ menyimpulkan hasil yang diperoleh dari analisis dan olah data tadi secara lisan.

poin penting yang harus ada dalam rpp 2013  inilah yang harus ada ya, ingat kurikulum ini menekankan pada keaktifan siswa, jadi guru harus lebih kreatif dalam menggunakan model pembelajaran dan meramunya untuk nantinya digunakan dalam pembelajaran.

semoga bermanfaat.

0 Inilah Bentuk Asli Alam Semesta

By Wahyu jaka | At 17.59 | Label : Bentuk asli alam semesta , SMA | 0 Comments

CALIFORNIA - Grup peneliti baru-baru ini mengungkap, bentuk alam semesta berbeda dari perkiraan sebelumnya. Para peneliti menyelidiki anomali utama dalam sisa-sisa cahaya dari Big Bang untuk menunjukkan struktur ruang dan waktu.
Dilansir Foxnews, Jumat (13/9/2013), studi terbaru ini mengungkap bahwa alam semesta memiliki bentuk melengkung mirip pelana. Dikatakan mirip lengkung pelana, di mana objek yang bergerak sejajar dengan objek lain akan membelok menjauh setelah menempuh jarak yang sangat jauh.
Meskipun demikian, terdapat penjelasan untuk anomali ini. Ilmuwan mengatakan, alam semesta kemungkinan telah bertabrakan dengan alam semesta lain tidak lama setelah peristiwa Big Bang atau mungkin saja muncul karena kebetulan statistik.
Para peneliti mulai melihat anomali tersebut hampir satu dekade lalu ketika peneliti menganalisis latar belakang gelombang mikro kosmik serta panas yang dilepaskan setelah terjadinya Big Bang. Ilmuwan mempelajari fluktuasi titik panas dan dingin di latar belakang gelombang mikro kosmik untuk mempelajari lebih lanjut tentang struktur dan evolusi alam semesta.
Data dari NASA Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP) yang diluncurkan pada 2001 menyarankan bahwa alam semesta mungkin 'miring', di mana panas dan dingin terletak di salah satu sisi kosmos (alam semesta).
Data dari satelit Planck yang diluncurkan oleh European Space Agency di 2009 juga mendukung teori tersebut. "Anomali diamati di latar belakang gelombang mikro kosmik yang menarik. Mereka (alam semesta) mungkin hanya kebetulan statistik, tetapi mereka mungkin menjadi indikasi proses fisik baru di alam semesta awal," jelas peneliti Andrew Liddle, seorang kosmolog di University of Edinburgh di Skotlandia.
Kajian kosmologi baru ini menunjukkan bahwa anomali ini terjadi karena alam semesta tidak datar. Para peneliti mengusulkan alam semesta mungkin pernah sedikit 'terbuka', yakni melengkung seperti pelana.
"Sinar cahaya dalam alam semesta melengkung muncul untuk mengikuti jalur melengkung. Mereka mengikuti garis jarak terpendek dalam ruang melengkung, seperti pesawat terbang mengikuti lingkaran besar ketika terbang di sekitar Bumi," terang peneliti.(okezone/13/9/13)